Untukmu yang telah hilang
Jika warna malam telah berubah,
Apakah warna yang lain ikut merubahmu menjadi
lain?
Jika warna siang telah berubah,
Oh, Sesepi itukah matamu memandang hidup?
Sisi-sisi hidupmu kau bebaskan merajalela
Masuk kedalam gubuk tua dan diperkosa
didalamnya
Sayang kau tak pernah mampu melepaskan diri
Dan kau mati dikoyak-koyak hingga
berkeping-keping
Arus-arus itu memang terlalu deras untuk
dilawan
Airnya bagai tuak yang menggoda dan
memabukkan
Dan Kau masih saja membebaskan diri
meminumnya
Berenang didalamnya menyatu dan terbunuh
disana
Terlalu lama jiwamu dikangkangi keadaan
Iblis-iblis jelita yang menawan menggoda
tidurmu
Menyebarkan mantra kehinaan yang merenggut
nalar pikiran
Mencabik-cabik ilmu kewarasan perlahan-lahan
Kembalilah pada jalan masa lalu yang
sederhana
Hidup jangan lagi kau tenggelamkan dalam-dalam
Atau waktu demi waktu segera menjadi buih sesal
Ketika sesal itu melahirkan kesakitan dimasa
kekal
Yogyakarta, 30/November 2016.
Yogyakarta, 30/November 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar